Permasalahan Sampah di Indonesia
Sampah
Sampah
adalah persoalan yang cukup serius di Indonesia dan tidak pernah terselesaikan
masalah sampah sampai detik ini. Kami disini akan membahas dampak sampah dan
cara menanggulanginya.
1.
Dampak
sampah bagi kesehatan :
Sampah
yang tidak di buang pada tempatnya akan mengganggu kesehatan kita yang akan
memicu terserangnya penyakit pada manusia seperti :
· Diare
· Disentri
· Kudisan
· Jamur dll
2. Dampak pada udara :
Sampah
yang di buang melalaui udara adalah asap dari industri pabrik dan kendaraan
yang dapat mencemari lingkungan di udara, Udara yang di menjadi kotor dan
berbahaya jika di hirup leh manusia dan makhluk hidup lainnya. Selain itu
sampah ini dapat melubangi ozon (pelindung bumi dari radiasi matahari) oleh
sebab itu mengapa bumi semakin lama-semakin panas.
3.
Dampak pada lalu lintas :
Lokasi penempatan
sarana/prasarana pengumpulan sampah yang biasanya berdekatan dengan sumber
potensial seperti pasar, pertokoan, dan lain-lain serta kegiatan bongkar muat sampah
berpotensi menimbulkan gangguan terhadap arus lalu lintas.
4. Dampak pada air :
Prasarana dan sarana
pengumpulan yang terbuka sangat potensial menghasilkan lindi terutama pada saat
turun hujan. Aliran lindi ke saluran atau tanah sekitarnya akan menyebabkan
terjadinya pencemaran. Instalasi pengolahan berskala besar menampung sampah
dalam jumlah yang cukup besar pula sehingga potensi lindi yang dihasilkan di
instalasi juga cukup potensial untuk menimbulkan pencemaran air dan tanah di
sekitarnya.
5. Dampak pada tanah :
Pembuangan sampah yang
tidak dilakukan dengan baik misalnya di lahan kosong atau TPA yang dioperasikan
secara sembarangan akan menyebabkan lahan setempat mengalami pencemaran akibat
tertumpuknya sampah organik dan mungkin juga mengandung Bahan Buangan Berbahaya
(B3). Bila hal ini terjadi maka akan diperlukan waktu yang sangat lama sampai
sampah terdegradasi atau larut dari lokasi tersebut. Selama waktu itu lahan
setempat berpotensi menimbulkan pengaruh buruk terhadap manusia dan lingkungan
sekitarnya.
6.
Dampak pada setetika :
Lahan yang terisi sampah
secara terbuka akan menimbulkan kesan pandangan yang sangat buruk sehingga
mempengaruhi estetika lingkungan sekitarnya. Hal ini dapat terjadi baik di
lingkungan permukiman atau juga lahan pembuangan sampah lainnya. Proses
pembongkaran dan pemuatan sampah di sekitar lokasi pengumpulan sangat mungkin
menimbulkan tumpahan sampah yang bila tidak segera diatasi akan menyebabkan
gangguan lingkungan. Demikian pula dengan ceceran sampah dari kendaraan
pengangkut sering terjadi bila kendaraan tidak dilengkapi dengan penutup yang
memadai.
7.
Dampak pada sosial :
Hampir tidak ada orang
yang akan merasa senang dengan adanya pembangunan tempat pembuangan sampah di
dekat permukimannya. Karenanya tidak jarang menimbulkan sikap menentang dari
masyarakat dan munculnya keresahan. Sikap menentang ini secara rasional akan
terus meningkat seiring dengan peningkatan pendidikan dan taraf hidup mereka,
sehingga sangat penting untuk mempertimbangkan dampak ini dan mengambil
langkah-langkah aktif untuk menghindarinya.
Ini cara menanggulangi sampah
yang menggunung :
· Pilah dan buang sampah pada
tempatnya
· Habiskan makanan
· Membawa kantung belanja dan alat
makan sendiri
· Donasikan barang-barang yang
tidak terpakai
· Daur ulang dan buat kompas
sendiri
Kami akan membahas satu persatu.
1. Pilah dan Buang Sampah
pada Tempatnya
Membuang sampah di tempat sampah
memang terlihat seperti hal yang sepele, namun manfaatnya sangatlah besar untuk
mengurangi pencemaran dan membuat lingkungan bersih dan indah. Jangan lupa
untuk memilah sampah menjadi sampah organik dan anorganik sebelum dibuang ke
tong masing-masing agar memudahkan proses daur ulang.
Jika berada di rumah, taruhlah
sampah organik seperti sisa makanan di depan rumah untuk diangkut petugas
kebersihan, sementara sampah anorganik seperti botol plastik dapat ditukarkan
di bank sampah terdekat dengan uang. Kita bisa mendapatkan tambahan uang saku
ratusan ribu per bulan hanya dari sampah, lho!
2. Habiskan Makanan
Tahukah Anda, makanan menjadi
penyumbang sampah terbesar di Jakarta. Sampah makanan mencapai kurang lebih 2,7
juta ton per tahun atau 54% dari total sampah ibukota. Oleh karena itu,
habiskanlah makanan yang kita masak atau beli. Apabila kelebihan makanan, kita
bisa memberikannya pada tetangga serta mereka yang membutuhkan. Selain
mengurangi sampah, berbagi makanan juga dapat mengurangi angka kelaparan.
3. Membawa Kantung Belanja
dan Alat Makan Sendiri
Membawa kantung belanja dan alat
makan sendiri sendiri dapat mengurangi penggunaan plastik. Plastik sendiri
merupakan material yang sangat sulit terurai dan dapat mencemari kualitas air
dan tanah. Oleh karena itu, menggunakan totebag berbahan kain saat berbelanja
atau membawa tumbler saat bepergian akan turut menurunkan jumlah sampah plastik
yang beredar. Selain itu, membawa makanan bekal sendiri juga akan membiasakan
gaya hidup sehat.
4. Donasikan Barang-barang
yang Tidak Terpakai
Banyak dari kita yang membuang
barang tidak terpakai yang menumpuk di gudang atau sudut-sudut rumah.
Mendonasikan barang-barang tersebut ke orang lain tentu merupakan tindakan yang
lebih mulia karena akan mengurangi jumlah sampah yang kita buang sekaligus
membantu orang-orang yang lebih membutuhkan.
5. Daur Ulang dan Buat Kompos
dari Sampah
Jika Anda ingin mengisi waktu
luang dengan kegiatan yang bermanfaat bagi lingkungan, mendaur ulang sampah
atau membuat kompos dapat dijadikan pilihan. Sampah berbahan plastik seperti
kemasan minuman sachet atau sedotan bisa didaur ulang menjadi keranjang belanja
atau berbagai kerajinan tangan lainnya. Sementara itu, sampah organik bisa
dijadikan kompos untuk menyuburkan tanaman dan bunga.
Itulah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menangani
sampah. Tentunya ada berbagai cara kreatif lain yang dapat membantu mewujudkan
Jakarta yang bebas sampah. Namun, yang terpenting adalah mulai
merealisasikannya dari sekarang.
Tetapi tidak semua disalahkan
pada masyarakat Indonesia saja lho, pemerintah pun juga salah kenapa tidak
menyediakan tempat sampah di pinggir jalan, jadinya banyak yang buang sampah
sembarangan deh.
Eits tunggu dulu, walaupun sudah
membuang sampah di tempatnya tetapi rata-rata sampah di Indonesia sampah
organik dan anorganik di campur lho, wah gimana jadinya ya? Masa harus pake
tangan memisahkannya. Jadi teman-teman ayo mulai sekarang membuang sampah di
tempatnya dan di sesuaikan organik atau anorganik ya. Untuk di rumah
sedaiakanlah 2 tempat sampah. Supaya sampah organik di jadikan pupuk dan sampah
anorganik di daur ulang. Jika sudah seperti ini Indonesia akan menjadi bersih
lho teman-teman.