Jumat, 29 Maret 2019

Permasalahan Sampah di Indonesia

Sampah

Sampah adalah persoalan yang cukup serius di Indonesia dan tidak pernah terselesaikan masalah sampah sampai detik ini. Kami disini akan membahas dampak sampah dan cara menanggulanginya.

1.   Dampak sampah bagi kesehatan :

Sampah yang tidak di buang pada tempatnya akan mengganggu kesehatan kita yang akan memicu terserangnya penyakit pada manusia seperti :
·      Diare
·      Disentri
·      Kudisan
·      Jamur dll

2.   Dampak pada udara :

Sampah yang di buang melalaui udara adalah asap dari industri pabrik dan kendaraan yang dapat mencemari lingkungan di udara, Udara yang di menjadi kotor dan berbahaya jika di hirup leh manusia dan makhluk hidup lainnya. Selain itu sampah ini dapat melubangi ozon (pelindung bumi dari radiasi matahari) oleh sebab itu mengapa bumi semakin lama-semakin panas.

3.   Dampak pada lalu lintas :

Lokasi penempatan sarana/prasarana pengumpulan sampah yang biasanya berdekatan dengan sumber potensial seperti pasar, pertokoan, dan lain-lain serta kegiatan bongkar muat sampah berpotensi menimbulkan gangguan terhadap arus lalu lintas.


4.    Dampak pada air :

Prasarana dan sarana pengumpulan yang terbuka sangat potensial menghasilkan lindi terutama pada saat turun hujan. Aliran lindi ke saluran atau tanah sekitarnya akan menyebabkan terjadinya pencemaran. Instalasi pengolahan berskala besar menampung sampah dalam jumlah yang cukup besar pula sehingga potensi lindi yang dihasilkan di instalasi juga cukup potensial untuk menimbulkan pencemaran air dan tanah di sekitarnya.

5.   Dampak pada tanah :

Pembuangan sampah yang tidak dilakukan dengan baik misalnya di lahan kosong atau TPA yang dioperasikan secara sembarangan akan menyebabkan lahan setempat mengalami pencemaran akibat tertumpuknya sampah organik dan mungkin juga mengandung Bahan Buangan Berbahaya (B3). Bila hal ini terjadi maka akan diperlukan waktu yang sangat lama sampai sampah terdegradasi atau larut dari lokasi tersebut. Selama waktu itu lahan setempat berpotensi menimbulkan pengaruh buruk terhadap manusia dan lingkungan sekitarnya.

6.   Dampak pada setetika :

Lahan yang terisi sampah secara terbuka akan menimbulkan kesan pandangan yang sangat buruk sehingga mempengaruhi estetika lingkungan sekitarnya. Hal ini dapat terjadi baik di lingkungan permukiman atau juga lahan pembuangan sampah lainnya. Proses pembongkaran dan pemuatan sampah di sekitar lokasi pengumpulan sangat mungkin menimbulkan tumpahan sampah yang bila tidak segera diatasi akan menyebabkan gangguan lingkungan. Demikian pula dengan ceceran sampah dari kendaraan pengangkut sering terjadi bila kendaraan tidak dilengkapi dengan penutup yang memadai.




7.   Dampak pada sosial :

Hampir tidak ada orang yang akan merasa senang dengan adanya pembangunan tempat pembuangan sampah di dekat permukimannya. Karenanya tidak jarang menimbulkan sikap menentang dari masyarakat dan munculnya keresahan. Sikap menentang ini secara rasional akan terus meningkat seiring dengan peningkatan pendidikan dan taraf hidup mereka, sehingga sangat penting untuk mempertimbangkan dampak ini dan mengambil langkah-langkah aktif untuk menghindarinya.

Ini cara menanggulangi sampah yang menggunung :
·      Pilah dan buang sampah pada tempatnya
·      Habiskan makanan
·      Membawa kantung belanja dan alat makan sendiri
·      Donasikan barang-barang yang tidak terpakai
·      Daur ulang dan buat kompas sendiri


Kami akan membahas satu persatu.

1. Pilah dan Buang Sampah pada Tempatnya

Membuang sampah di tempat sampah memang terlihat seperti hal yang sepele, namun manfaatnya sangatlah besar untuk mengurangi pencemaran dan membuat lingkungan bersih dan indah. Jangan lupa untuk memilah sampah menjadi sampah organik dan anorganik sebelum dibuang ke tong masing-masing agar memudahkan proses daur ulang.

Jika berada di rumah, taruhlah sampah organik seperti sisa makanan di depan rumah untuk diangkut petugas kebersihan, sementara sampah anorganik seperti botol plastik dapat ditukarkan di bank sampah terdekat dengan uang. Kita bisa mendapatkan tambahan uang saku ratusan ribu per bulan hanya dari sampah, lho!





2. Habiskan Makanan

Tahukah Anda, makanan menjadi penyumbang sampah terbesar di Jakarta. Sampah makanan mencapai kurang lebih 2,7 juta ton per tahun atau 54% dari total sampah ibukota. Oleh karena itu, habiskanlah makanan yang kita masak atau beli. Apabila kelebihan makanan, kita bisa memberikannya pada tetangga serta mereka yang membutuhkan. Selain mengurangi sampah, berbagi makanan juga dapat mengurangi angka kelaparan.

3. Membawa Kantung Belanja dan Alat Makan Sendiri

Membawa kantung belanja dan alat makan sendiri sendiri dapat mengurangi penggunaan plastik. Plastik sendiri merupakan material yang sangat sulit terurai dan dapat mencemari kualitas air dan tanah. Oleh karena itu, menggunakan totebag berbahan kain saat berbelanja atau membawa tumbler saat bepergian akan turut menurunkan jumlah sampah plastik yang beredar. Selain itu, membawa makanan bekal sendiri juga akan membiasakan gaya hidup sehat.

4. Donasikan Barang-barang yang Tidak Terpakai

Banyak dari kita yang membuang barang tidak terpakai yang menumpuk di gudang atau sudut-sudut rumah. Mendonasikan barang-barang tersebut ke orang lain tentu merupakan tindakan yang lebih mulia karena akan mengurangi jumlah sampah yang kita buang sekaligus membantu orang-orang yang lebih membutuhkan.

5. Daur Ulang dan Buat Kompos dari Sampah

Jika Anda ingin mengisi waktu luang dengan kegiatan yang bermanfaat bagi lingkungan, mendaur ulang sampah atau membuat kompos dapat dijadikan pilihan. Sampah berbahan plastik seperti kemasan minuman sachet atau sedotan bisa didaur ulang menjadi keranjang belanja atau berbagai kerajinan tangan lainnya. Sementara itu, sampah organik bisa dijadikan kompos untuk menyuburkan tanaman dan bunga.

Itulah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menangani sampah. Tentunya ada berbagai cara kreatif lain yang dapat membantu mewujudkan Jakarta yang bebas sampah. Namun, yang terpenting adalah mulai merealisasikannya dari sekarang.
Tetapi tidak semua disalahkan pada masyarakat Indonesia saja lho, pemerintah pun juga salah kenapa tidak menyediakan tempat sampah di pinggir jalan, jadinya banyak yang buang sampah sembarangan deh.
Eits tunggu dulu, walaupun sudah membuang sampah di tempatnya tetapi rata-rata sampah di Indonesia sampah organik dan anorganik di campur lho, wah gimana jadinya ya? Masa harus pake tangan memisahkannya. Jadi teman-teman ayo mulai sekarang membuang sampah di tempatnya dan di sesuaikan organik atau anorganik ya. Untuk di rumah sedaiakanlah 2 tempat sampah. Supaya sampah organik di jadikan pupuk dan sampah anorganik di daur ulang. Jika sudah seperti ini Indonesia akan menjadi bersih lho teman-teman.


Kamis, 28 Maret 2019

Gelombang Mekanik


GELOMBANG MEKANIK 

Pengertian Gelombang

Gelombang dapat diartikan sebagai usikan atau gangguan yang merambat. Usikan merupakan salah satu bentuk energi. Jadi, gelombang merupakan fenomena perambatan energi.
    A.  Jenis-jenis Gelombang
1.   Medium Perambatanya
·      Gelombang mekanik (memerlukan medium rambat)
·      Gelombang Elektromagnetik (tidak memerlukan)
2.   Arah Perambatannya
·      Gelombang tranversal (gelombang yang arah perambatannya tegak lurus dengan arah geraknya)
·    Gelombang Longitudinal (gelombang yang arah perambatannya sejajar dengan arah getarnya) 
   B.  Sifat Umum Gelombang
          ·      Dapat dipantulkan (refleksi)
          ·      Dapat di biaskan (refraksi) 
·                          Dapat di lenturkan (difraksi)
         ·      Dapat di padukan (interferensi)
         ·      Dapat di kutubkan (polarisasi)
   C.  Besaran Gelombang
·      Panjang Gelombang (λ)
Jarak antara dua titik puncak atau titik lembah yang berdekatan atau jarak 2 pusat rapatan atau 2 pusat renggangan yang berdekatan.
·      Periode (T)
Waktu untuk menempuh satu gelombang.
·      Frekuensi (F)
Banyak gelombang dalam waktu 1 sekon.
·      Amplitudo (A)
Simpangan terjauh dari titik seimbang.
·      Cepat rambat gelombang (v)
Kecepatan getaran atau gerakan bolak balik secara periodik dari satu titik ke titik yang lain.



Rumus- Rumus Dasar Gelombang

v = λ / T   atau   v = λ .F

T = t/n      atau  F = n/t

T = 1/F     atau  F = 1/T


v = cepat rambat gelombang (m/s)
T = periode gelombang (s)
F = Frekuensi gelombang (Hz)
λ =  panjang gelombang (m)
t = selang waktu (s)
n = banyaknya gelombang

Contoh Soal
1.   Sebuah gelombang memiliki frekuensi sebesar 2 Hz. Tentukan periode dan panjang gelombang jika cepat rambatnya 2 m/s.
Jawab:
T = 1/2
    = 0,5 s

v = λ . F
2 = λ . 2
2/2 = λ
λ = 1 m

2.   dalam 2 sekon sebuah gelombang mengalami 6 siklus jika cepat rambat gelombang 5 m/s. tentukan frekuensi, periode, panjang gelombang.
Jawab:
F = 6/2
   = 3 Hz

T = 2/6
   = 0,3 s

v = λ . F
5 = λ . 3
5/3 = λ

λ = 1,66 m